Analisis - Kekuatan - Kelemahan - Peluang – Ancaman
Salah satu langkah pertama dalam mengimplementasikan strategi adalah menfidentifikasi factor-faktor penentu kesuksesan (critical success factors- CSF) yang harus menjadi focus perusahaan untuk meraih kesuksesan. Analisis SWOT (SWOT Analysis0 merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi CSF yang dmiliki oleh perusahaan: kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal. Kekuatan adalah keterampilan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan jauh melebihi perusahaan lain. Keterampilan atau kompetensi yang secara khusus digunakan perusahaan dengan sangat baik disebut kompetensi utama (core competencies).
Kekuatan dan kelemahan paling mudah diidentifikasi dengan cara melihat sumber daya spesifik yang ada dalam perusahaan:
- Lini produk
- Manajemen
- Penelitian dan pengembangan
- Operasi
- Pemasaran
- Strategi
Peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan cara melihat faktor-faktor yang ada di luar perusahaan. Peluang dan ancaman paling mudah diidentifikasi dengan cara melakukan analisis terhadap industry dan competitor perusahaan, sebagai berikut:
- Hambatan untuk masuk
- Intensitas kompetisi diantara competitor
- Tekanan dari produk pengganti
- Kekuatan posisi tawar pelanggan
- Kekuatan posisi tawar pemasok
Mengukur Faktor Faktor Penentu Kesuksesan
Factor Faktor Penentu Kesuksesan | Bagaimana Mengukur Faktor Kesuksesan |
Faktor Keuangan | |
| Laba dari operasi, tren laba |
| Arus kas, tren arus kas, penutupan bunga, perputaran aktiva, piutang perputaran persediaan, perputaran piutang |
| Tingkat penjualan pada kelompok produk utama, tren penjualan, presentase penjualan produk baru, keakuratan ramalan penjualan |
| Harga saham |
Faktor Pelanggan | |
· Kepuasan pelanggan | Retur dan keluhan dari pelanggan, survey pelanggan |
· Dealer dan distributor | Cakupan wilayah serta kekuatan hubungan saluran distribusi antara penjual dan distributor, misalnya, jumlah penjualan tiap Negara atau wilayah |
· Pemasaran dan penjualan | Tren kinerja penjualan, pelatihan, aktivitas, riset pemasaran; diukur dalam jam atau dollar |
· Ketepatan pengiriman | Kinerja pengiriman yang tepat waktu, waktu mulai saat diterima pesanan sampai diterima pelanggan |
· kualitas | Keluhan pelanggan, bebam garansi |
Proses bisnis internal | |
· Kualitas | Jumlah barang cacat, jumlah retur, survey pelanggan, jumlah sisa bahan, jumlah pengerjaan ulang, laporan layanan di lapangan, klain garansi, produk cacat dari penjual |
· Produktivitas | Waktu siklus (mulai dari bahan baku hingga menjadi barang jadi); efisiensi tenaga kerja; efisien mesin; jumlah pemborosan, pengerjaan ulang dan sisa bahan |
· Fleksibilitas | Waktu persiapan, waktu siklus |
· Kesiapan peralatan | Waktu turun mesin, pengalaman dari petugas, kapasitas mesin, aktivitas pemeliharaan |
· Keamanan | Jumlah kecelakaaan, dampak kecelakaan |
Pembelajaran dan inovasi | |
· Inovasi produk | Jumlah perubahan desain, jumlah hak paten atau hak cipta baru, ketrampilan dari sifat penelitian dan pengembangan |
· Ketepatan produk | Jumlah hari lebih atau kurang dari tanggal pengiriman yang diumumkan |
· Pengembangan ketrampilan | Jumlah jam pelatihan, jumlah perbaikan kinerja ketrampilan |
· Moral karyawan | Tingkat perputaran karyawan, jumlah keluhan, survei karyawan |
· kompetensi | Tingkat perputaran, pelatihan, pengalaman, kemampuan adaptasi, ukuran kinerja keuangan dan operasi |
Factor lainnya | |
· Hubungan dengan pemerintah | Jumlah penganggaran, aktivitas pelayanan masyarakat dan masyarakat |
Pelaksanaan yang efektif membutuhkan penyataan strategi ringkas yang elas dikomunikasikan dalam organisasi. Pelaksanaan yang efektif juga membutuhkan pendekatan proses bisnis kepada manajemen, dimana CSF jelas diidentifikasi, dikomunikasikan, dan ditindak lanjuti. Hal ini berarti menyelaraskan strategi dengan tindakan.
Karakteristik CSF yang dilaksanakan manajemen bergantung tentu saja pada jenis strategi. Untuk perusahaan dengan strategi. Untuk perusahaan dengan strategi kepemimpinan biaya, CSF cenderung terkait dengan kinerja operasional dan mutu. Sedangkan untuk perusahaan terdiferensiasi, mungkin lebih berfokus pada pelanggan atau inovasi. Perbedaan antara kedua jenis kompetisi, sifat keterampilan dan sumber daya yang dibutuhkan, serta focus pada upaya pelaksanaan.
Dampak strategi kompetitif terhadap ketrampilan yang dibutuhkan dan pelaksanaan
Strategi | Ketrampilan dan sumber daya yang dibutuhkan | Pelaksanaan |
Kepemimpinan biaya |
|
|
|
| |
|
| |
|
| |
Deferensial |
|
|
| | |
| | |
| |
Analisis Rantai Nilai
Analisis rantai nilai adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk lebih memahami keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasi dimana nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lebih memahami hubungan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan perusahaan lainnya dalam industry yang sama.
Aktivitas-aktivitasnya mencakup sleuruh langkah yang dibutuhkan untuk menyediakan produk atau jasa yang kompetitif bagi pelanggan.
Untuk perusahaan jasa, aktivitas-aktivitasnya dimulai dari konsep jasa dan desainnya, tujuan, permintaan dan kemudian pada serangkaian aktivitas yang menyediakan jasa untuk menciptakan pelanggan yang puas. Istilah rantai nilai digunakan karena setiap aktivitas dimaksudkan untuk menambah nilai oada produk atau jasa bagi pelanggan. Rantai nilai dapat dioperasikan melalui tiga fase yaitu hulu, operasi dan hilir.
Fase hulumencakup pengembangan produk dan hubungan perusahaan dengan pemasok; operasi mengacu pada operasi manufaktur atau untuk peritel atau perusahaan jasa, operasi mengacu pada operasi manufaktur atau untuk peritel atau perusahaan jasa, operasi terlibat dalam penyediaan produk atau jasa;tahap hilir mengacu apda hubungan dengan pelanggan, mencakup pengiriman,pelayanan, dan aktivitas terkait lainnya.
Dua Langkah Analisis Rantai:
- Mengidentifikasi aktivitas rantai nilai
- Mengembangkan Keunggulan Kompetitif dengan Menurunkan Biaya atau Menambah Nilai
Untuk melakukan langkah kedua perusahaan harus mempertimbangkan hal seperti:
- Identifikasi keunggulan kompetitif (kepemimpinan biaay atau diferensiasi)
- Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai
- Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya
Analisis Rantai Nilai pada Produksi Komputer
Industry komputer mnyediakan peluang untuk menunjukkan analisis rantai nilai pada penerapannya. Computer Intelligence Company (CIC) memproduksi computer untuk bisnis kecil. CIC memiliki reputasi yang sangat baik mengenai pelayanan terhadap pelanggan, inovasi produk, dan kualitas. CIC mampu berkompetisi dengan produsen komputer besar karena CIC merancang produk khusus bagi setiap pelanggan dan mempunyai nilai yang unggul.
Demikian artikel tentang Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.